
TRIBUNNEWS.COM - Serangga yang disebut serangga Tomcat
menyerang warga apartemen di Surabaya. Serangga ini juga dilaporkan menyerang
kawasan Kenjeran dan Wonorejo.
Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Hari
Sutrisno, mengatakan, "Serangga Tomcat sebenarnya adalah serangga genus
Paederus."
Serangga tersebut adalah kumbang memiliki ukuran relatif kecil,
sekitar 1 cm sehingga kadang tidak dikenali. Keunikan serangga ini adalah
bagian sayap yang tak menutupi seluruh abdomen.
"Ada 12 jenis serangga jenis ini. Namun yang paling banyak di
sini adalah Paederus fasciatus. Jadi kemungkinan yang di Surabaya adalah jenis
ini," jelas Hari.
Hari mengatakan, serangga ini memiliki habitat di persawahan,
hutan maupun taman kota. Biasanya, serangga ini memakan telur serangga lain
pemakan daun.
Sebutan serangga ini sedikit kurang tepat sebab sebenarnya tomcat
adalah nama pestisida. Di beberapa daerah, serangga ini sering disebut semut
kanai atau semut kayap.
Hari saat dihubungi Senin (19/3/2012) mengungkapkan bahwa serangga
Paederus biasanya menyerang untuk mempertahankan diri. Serangga ini bisa
menyerang apapun yang dianggap menggangggu.
Namun demikian, Hari mengatakan, "Serangan pada manusia
sebenarnya bukan tujuan. Hanya mungkin ada aktivitas manusia yang mengganggu
serangga ini."
Aktivitas yang mengganggu antara lain saat serangga akan masuk ke
rumah dan terhalang tirai, manusia membuka tirai tersebut sehingga kumbang ini
terbang dan menyerang.

Toksin tersebut yang dikatakan bisa berdampak buruk bagi manusia.
Akibat jika terserang serangga ini adalah dermatitis, dimana kulit melepuh
seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan.
"Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air
sabun agar menetralisir racun. Lalu bisa juga memakai Kalium permanganat atau
salep untuk mengobati," terang Hari.
Dikatakan bahwa racun serangga ini konsentrasinya 12 kali lebih
besar dari bisa kobra. Namun demikian, Hari mengatakan bahwa racun serangga ini
tak mematikan.
Menurut Hari, kumbang Paederus sebenarnya serangga yang
menguntungkan bagi petani karena mampu membasmi wereng. Karenanya, serangga ini
cukup dicegah kehadirannya, tak perlu dibasmi dengan pestisida kimia.
Hari menghimbau masyarakat agar tidak panik. Serangan serangga ini
sebenarnya sudah biasa dialami. hanya perlu langkah tepat saat terkena
serangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar